Profil Desa Donorejo

Ketahui informasi secara rinci Desa Donorejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Donorejo

Tentang Kami

Profil Desa Donorejo, Kecamatan Sempor. Mengupas model pertanian terpadu yang inovatif, memadukan agroforestri dan peternakan sebagai wujud nyata filosofi kemakmuran (`Rejo`) di tengah anugerah alam (`Dono`) dataran tinggi Kebumen.

  • Filosofi `Anugerah Kemakmuran`

    Nama dan spirit desa (Dono = Anugerah, Rejo = Makmur) menjadi cerminan nyata dari upaya masyarakat dalam mengolah anugerah alam perbukitan menjadi sumber kesejahteraan dan kemakmuran.

  • Model Pertanian Terpadu

    Perekonomian desa unggul berkat penerapan sistem pertanian terpadu yang mensinergikan sektor perkebunan (kopi, kapulaga, cengkeh) dengan peternakan (khususnya kambing) secara berkelanjutan.

  • Potensi Agrowisata Edukatif

    Memiliki potensi unik untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi, di mana pengunjung dapat mempelajari secara langsung praktik pertanian dan peternakan yang cerdas dan ramah lingkungan.

XM Broker

Di tengah lanskap perbukitan Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, terletak sebuah desa dengan nama yang sarat akan harapan dan optimisme: Donorejo. Nama ini bukanlah sekadar penanda lokasi, melainkan sebuah filosofi yang dihidupi oleh masyarakatnya setiap hari. Di tengah tantangan geografi dataran tinggi, Desa Donorejo menjawabnya bukan dengan keluh, melainkan dengan inovasi, kerja keras dan kearifan dalam mengelola anugerah alam menjadi sumber kemakmuran nyata melalui model pertanian terpadu yang inspiratif.

Donorejo: Filosofi Anugerah dan Kemakmuran di Balik Nama

Nama Donorejo berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yakni Dono yang berarti pemberian atau anugerah, dan Rejo yang berarti makmur, ramai, atau sejahtera. Secara keseluruhan, Donorejo dapat dimaknai sebagai "(sebuah tempat yang mendapat) anugerah kemakmuran". Filosofi ini menjadi spirit yang menggerakkan denyut kehidupan desa. Masyarakatnya memandang kontur tanah yang subur, iklim yang sejuk, dan sumber air yang melimpah bukan sebagai hal yang biasa, melainkan sebagai anugerah yang harus disyukuri.Rasa syukur tersebut diwujudkan dalam bentuk etos kerja yang tinggi dan semangat untuk terus berinovasi. Mereka tidak pasrah pada keadaan, melainkan secara aktif mencari cara terbaik untuk mengolah "anugerah" tersebut agar "kemakmuran" dapat terwujud secara berkelanjutan. Spirit inilah yang membedakan dan menjadi fondasi bagi keberhasilan model pembangunan di Desa Donorejo.

Geografi Perbukitan Subur sebagai Modal Utama

Desa Donorejo secara geografis berada di ketinggian, dengan topografi berbukit-bukit yang menjadi ciri khas Kecamatan Sempor. Luas wilayah desa ini tercatat sekitar 6,54 km², sebagian besar berupa lahan pertanian kering, perkebunan rakyat, dan hutan. Tanah di wilayah ini dikenal sangat subur berkat kandungan vulkaniknya, menjadikannya lahan yang ideal untuk berbagai jenis tanaman perkebunan bernilai tinggi.Iklimnya yang sejuk sepanjang tahun sangat mendukung budidaya komoditas yang tidak dapat tumbuh optimal di dataran rendah. Lanskap desa merupakan mozaik yang indah dari rimbunnya perkebunan kopi, cengkeh, dan kapulaga yang berselang-seling dengan hutan rakyat dan area peternakan. Kondisi alam ini merupakan modal dasar yang dikelola secara cerdas oleh masyarakat untuk menopang kehidupan mereka.Adapun batas-batas wilayah Desa Donorejo secara administratif ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sampang.

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kenteng dan Kecamatan Karanggayam.

  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pekuncen (Kecamatan Sruweng).

  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tunjungseto.

Demografi dan Spirit Kolektif Kelompok Tani Ternak

Berdasarkan data kependudukan terbaru per Agustus 2025, Desa Donorejo dihuni oleh 4.150 jiwa. Dengan luas wilayah 6,54 km², kepadatan penduduknya berada di angka 635 jiwa per km², menunjukkan sebuah komunitas yang tidak terlalu padat dengan ruang alam yang masih sangat dominan.Kehidupan sosial masyarakat Donorejo sangat komunal dan terorganisir, terutama dalam aktivitas ekonomi. Tulang punggung organisasi sosial-ekonomi di desa ini ialah keberadaan Kelompok Tani Ternak (KTT). Kelompok-kelompok ini menjadi wadah bagi warga untuk belajar, berbagi pengalaman, mengakses bantuan, dan memasarkan produk secara kolektif. Spirit kebersamaan inilah yang mempercepat adopsi inovasi dan penyelesaian masalah di tingkat petani, membuktikan bahwa kemakmuran (Rejo) lebih mudah dicapai melalui kerja bersama.

Jantung Ekonomi: Sinergi Pertanian Terpadu dan Peternakan

Keunggulan utama dan pembeda Desa Donorejo dari desa-desa lain di sekitarnya ialah keberhasilannya menerapkan sistem pertanian terpadu (integrated farming system). Sistem ini menciptakan sebuah siklus yang efisien dan berkelanjutan, di mana tidak ada sumber daya yang terbuang.Pilar pertama ialah sektor perkebunan atau agroforestri. Warga secara luas membudidayakan tanaman bernilai ekonomi tinggi seperti kopi, cengkeh, dan kapulaga. Tanaman-tanaman ini ditanam dengan memanfaatkan kontur lahan dan seringkali ditanam di bawah naungan pohon-pohon pelindung, sebuah praktik yang ramah lingkungan.Pilar kedua, yang menjadi komplemen sempurna, ialah sektor peternakan, khususnya budidaya kambing. Beternak kambing, baik jenis lokal maupun peranakan etawa (PE), menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan, baik dari penjualan ternak, daging, maupun susu.Sinergi antara kedua pilar inilah yang menjadi kunci. Limbah dari sektor peternakan, berupa kotoran kambing, diolah menjadi pupuk organik berkualitas tinggi untuk menyuburkan lahan perkebunan. Praktik ini mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan meningkatkan kesehatan tanah. Sebaliknya, limbah dari sektor perkebunan, seperti daun-daunan dan rumput liar di sekitar kebun, dimanfaatkan sebagai pakan ternak (hijauan). Siklus cerdas ini menciptakan sebuah model ekonomi yang minim limbah, efisien, dan berkelanjutan.

Potensi Agrowisata Edukatif: Belajar Bertani dari Alam

Model pertanian terpadu yang sukses diterapkan di Desa Donorejo merupakan sebuah potensi wisata yang unik dan bernilai tinggi. Desa ini memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai destinasi agrowisata edukatif. Konsep wisatanya tidak hanya menjual keindahan alam, tetapi juga pengalaman belajar yang autentik.Wisatawan dapat diajak untuk melihat dan berpartisipasi langsung dalam siklus pertanian terpadu: mulai dari melihat proses pemetikan kopi, belajar tentang budidaya kapulaga, berinteraksi dengan ternak kambing, hingga memahami proses pembuatan pupuk organik. Pengalaman seperti ini sangat dicari oleh wisatawan urban yang ingin memahami lebih dalam tentang asal-usul pangan dan praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Visi Masa Depan: Menjadi Pusat Pertanian Terpadu Percontohan

Visi pembangunan Desa Donorejo ke depan sangat jelas: menjadi sebuah desa percontohan atau pusat keunggulan (center of excellence) untuk pertanian terpadu di dataran tinggi. Tantangan yang ada meliputi peningkatan skala produksi, standardisasi kualitas produk, dan pengembangan merek kolektif (misalnya "Kopi Organik Donorejo") untuk meningkatkan nilai jual.Di sektor pariwisata, tantangannya ialah membangun infrastruktur pendukung seperti homestay dan jalur wisata tanpa merusak keaslian desa. Dengan terus memegang teguh filosofi namanya dan memperkuat spirit inovasi kolektif, Desa Donorejo tidak hanya akan mencapai kemakmuran yang lebih besar bagi warganya, tetapi juga akan menjadi sumber inspirasi bagi desa-desa lain. Desa ini membuktikan bahwa anugerah alam, jika dikelola dengan akal dan kebersamaan, akan selalu berbuah kemakmuran.